Oleh:
Azmairit Aziz
Institusi:
Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri
BATAN
Abstrak:
Radiofarmaka untuk keperluan terapi yang ditandai dengan radioisotop pemancar-β saat ini sangat banyak digunakan di bidang kedokteran nuklir. Rodium-105 (105Rh) merupakan salah satu radioisotop yang dapat digunakan untuk terapi karena merupakan pemancar-β yang mempunyai t1/2 = 35,4 jam dengan Eβ sebesar 247 keV (30%) dan 560 keV (70%). Di samping itu, radioisotop tersebut juga memancarkan sinar-γ dengan energi yang cukup ideal untuk penyidikan (imaging) selama terapi berlangsung yaitu 306 keV (5%) dan 319 keV (19%). Telah dilakukan pembuatan radioisotop 105Rh dalam bentuk carrier-free dengan menggunakan target rutenium (Ru) alam yang telah diiradiasi di reaktor TRIGA 2000 Bandung. Target tersebut dioksidasi dengan menggunakan kalium metaperiodat (KIO4) dan KOH yang dilarutkan dalam akuabides steril sambil dipanaskan perlahan-lahan, kemudian diekstraksi dengan larutan karbon tetraklorida (CCl4) untuk memisahkan 105Rh dari pengotor radionuklida (radioisotop 97Ru dan 103Ru). Setelah itu larutan diekstraksi dengan larutan tributil fosfat untuk memisahkan 105Rh dari pengotor radionuklida iridium (192Ir). Selanjutnya larutan dilewatkan pada kolom penukar kation (resin Dowex 50) untuk memisahkan 105Rh dari kation K+ yang ada dalam larutan. Kondisi optimum preparasi 105Rh diperoleh dengan melakukan ekstraksi menggunakan CCl4 dan tributil fosfat masing-masing sebanyak 4 kali dan 3 kali. Larutan 105RhCl3 tersebut diuji melalui pemeriksaan kemurnian radiokimianya dengan cara kromatografi kertas, kromatografi lapisan tipis dan elektroforesis kertas. Aktivitas dan kemurnian radionuklida larutan 105RhCl3 ditentukan dengan alat cacah spektrometer-γ multi saluran. Larutan radioisotop 105RhCl3 yang diperoleh mempunyai pH berkisar antara 1,5 - 2 dan terlihat jernih dengan aktivitas sebesar 35 - 60 mCi dan konsentrasi radioaktif sebesar 7 - 12 mCi / mL. Larutan tersebut mempunyai kemurnian radiokimia sebesar 98,90 ± 0,6 % dan kemurnian radionuklida di atas 99% ( 99,78 ± 0,03 %). Penelitian ini masih dilanjutkan untuk mendapatkan larutan 105RhCl3 dengan pH yang memadai dan kestabilan yang tinggi. Larutan 105RhCl3 yang diperoleh memungkinkan untuk dapat digunakan sebagai radionuklida alternatif dalam pembuatan berbagai radiofarmaka dengan aktivitas jenis tinggi untuk terapi seperti antara lain 105Rh-EDTMP.
Kata kunci: Radioisotop, rodium-105 (105Rh), carrier-free, terapi, paliatif.
Azmairit Aziz
Institusi:
Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri
BATAN
Abstrak:
Radiofarmaka untuk keperluan terapi yang ditandai dengan radioisotop pemancar-β saat ini sangat banyak digunakan di bidang kedokteran nuklir. Rodium-105 (105Rh) merupakan salah satu radioisotop yang dapat digunakan untuk terapi karena merupakan pemancar-β yang mempunyai t1/2 = 35,4 jam dengan Eβ sebesar 247 keV (30%) dan 560 keV (70%). Di samping itu, radioisotop tersebut juga memancarkan sinar-γ dengan energi yang cukup ideal untuk penyidikan (imaging) selama terapi berlangsung yaitu 306 keV (5%) dan 319 keV (19%). Telah dilakukan pembuatan radioisotop 105Rh dalam bentuk carrier-free dengan menggunakan target rutenium (Ru) alam yang telah diiradiasi di reaktor TRIGA 2000 Bandung. Target tersebut dioksidasi dengan menggunakan kalium metaperiodat (KIO4) dan KOH yang dilarutkan dalam akuabides steril sambil dipanaskan perlahan-lahan, kemudian diekstraksi dengan larutan karbon tetraklorida (CCl4) untuk memisahkan 105Rh dari pengotor radionuklida (radioisotop 97Ru dan 103Ru). Setelah itu larutan diekstraksi dengan larutan tributil fosfat untuk memisahkan 105Rh dari pengotor radionuklida iridium (192Ir). Selanjutnya larutan dilewatkan pada kolom penukar kation (resin Dowex 50) untuk memisahkan 105Rh dari kation K+ yang ada dalam larutan. Kondisi optimum preparasi 105Rh diperoleh dengan melakukan ekstraksi menggunakan CCl4 dan tributil fosfat masing-masing sebanyak 4 kali dan 3 kali. Larutan 105RhCl3 tersebut diuji melalui pemeriksaan kemurnian radiokimianya dengan cara kromatografi kertas, kromatografi lapisan tipis dan elektroforesis kertas. Aktivitas dan kemurnian radionuklida larutan 105RhCl3 ditentukan dengan alat cacah spektrometer-γ multi saluran. Larutan radioisotop 105RhCl3 yang diperoleh mempunyai pH berkisar antara 1,5 - 2 dan terlihat jernih dengan aktivitas sebesar 35 - 60 mCi dan konsentrasi radioaktif sebesar 7 - 12 mCi / mL. Larutan tersebut mempunyai kemurnian radiokimia sebesar 98,90 ± 0,6 % dan kemurnian radionuklida di atas 99% ( 99,78 ± 0,03 %). Penelitian ini masih dilanjutkan untuk mendapatkan larutan 105RhCl3 dengan pH yang memadai dan kestabilan yang tinggi. Larutan 105RhCl3 yang diperoleh memungkinkan untuk dapat digunakan sebagai radionuklida alternatif dalam pembuatan berbagai radiofarmaka dengan aktivitas jenis tinggi untuk terapi seperti antara lain 105Rh-EDTMP.
Kata kunci: Radioisotop, rodium-105 (105Rh), carrier-free, terapi, paliatif.