Oleh:
Mayrina Firdayati
Marisa Handajani
Institusi:
Departemen Teknik Lingkungan
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Bandung
Abstrak:
Industri tepung aren di Dukuh Bendo, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah merupakan industri andalan penduduk daerah setempat. Setelah industri jamur yang memanfaatkan limbah padat aren mengalami kebangkrutan, pihak industri mengalami kesulitan membuang limbah, sehingga limbah dibuang di bantaran sungai juga di jalan-jalan. Selain mengganggu estetika, limbah juga mulai mengganggu kualitas air setempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dasar limbah yang dihasilkan, baik limbah cair maupun padat. Data yang didapat akan digunakan untuk mencari solusi penanganan limbah di daerah tersebut. Hasil penelitian menunjukkan kandungan besi pada air sumur masih di atas baku mutu yang ditetapkan, yaitu 8,48 mg/L. Sementara kandungan BOD dan COD pada limbah cair masing-masing mencapai 2222 mg/L dan 5721,5 mg/L dari proses pengendapan serta 1806 mg/L dan 4231 mg/L setelah tahap klorinasi. Parameter lain yang berpotensi mencemari lingkungan adalah amoniak yang mencapai 9,929 mg/L dari proses pengendapan dan 24,822 mg/L sesudah proses klorinasi. Analisis limbah padat aren menunjukkan proses utama industri tepung aren hanya memanfaatkan pati atau C organik 10% saja. Sementara kandungan P dan K limbah padat dalam bentuk ampas masih tinggi.
Kata kunci: tepung aren, limbah cair, limbah padat, amoniak, C-organik
Mayrina Firdayati
Marisa Handajani
Institusi:
Departemen Teknik Lingkungan
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Bandung
Abstrak:
Industri tepung aren di Dukuh Bendo, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah merupakan industri andalan penduduk daerah setempat. Setelah industri jamur yang memanfaatkan limbah padat aren mengalami kebangkrutan, pihak industri mengalami kesulitan membuang limbah, sehingga limbah dibuang di bantaran sungai juga di jalan-jalan. Selain mengganggu estetika, limbah juga mulai mengganggu kualitas air setempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dasar limbah yang dihasilkan, baik limbah cair maupun padat. Data yang didapat akan digunakan untuk mencari solusi penanganan limbah di daerah tersebut. Hasil penelitian menunjukkan kandungan besi pada air sumur masih di atas baku mutu yang ditetapkan, yaitu 8,48 mg/L. Sementara kandungan BOD dan COD pada limbah cair masing-masing mencapai 2222 mg/L dan 5721,5 mg/L dari proses pengendapan serta 1806 mg/L dan 4231 mg/L setelah tahap klorinasi. Parameter lain yang berpotensi mencemari lingkungan adalah amoniak yang mencapai 9,929 mg/L dari proses pengendapan dan 24,822 mg/L sesudah proses klorinasi. Analisis limbah padat aren menunjukkan proses utama industri tepung aren hanya memanfaatkan pati atau C organik 10% saja. Sementara kandungan P dan K limbah padat dalam bentuk ampas masih tinggi.
Kata kunci: tepung aren, limbah cair, limbah padat, amoniak, C-organik